Program Studi Televisi dan Film dibuka pada tanggal 11 Februari 2009, berdasarkan SK Ketua STSI Bandung Nomor: 345/J1/HK/2009. Pada awalnya, merupakan pengembangan dari Mata Kuliah Audio Visual yang kemudian menjadi minat Film di Jurusan Teater STSI Bandung. Penyelenggaraan peminatan film tersebut merupakan dasar berdirinya Program Studi Televisi dan Film. Adapun operasional dari prodi tersebut masih dirangkap oleh pengurus Jurusan Teater STSI Bandung.

Sesuai dengan Surat Mandat Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi tertanggal 31 Maret 2011, Nomor: 778/E/T/2011, untuk dapat menyelenggarakan Strata 1 (S1) Program Studi Televisi dan Film. Pada tahun yang sama mulai dipisahkan dari Jurusan Teater. Prodi Televisi dan Film memiliki dua kelompok peminatan, yaitu:

a. Pengkajian

b. Penciptaan

Pada tahun berikutnya Prodi Televisi dan Film mendapatkan ijin penyelenggaraan Program Studi dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, tertanggal 24 April 2012, Nomor: 141/E/O/2012. Penyelenggaraannya menjadi Sarjana Terapan (D4) Program Studi Televisi dan Film. Mengingat jenjang Program Studi ini merupakan Sarjana Terapan, maka penyelenggaraannya lebih menitik beratkan kepada praktik/penciptaan. Meskipun tidak menutup kemungkinan pada masa mendatang sudah mulai dengan pengkajian dan atau penulisan dengan pengembangan prodi menjadi jenjang S1.

Strategi pencapaian sasaran pendidikan di Prodi Televisi dan Film mengacu pada rencana strategis ISBI Bandung menuju visi ISBI Bandung dan Fakultas Budaya dan Media secara umum, serta Jurusan Film dan Televisi secara khusus, yaitu menjadi pusat kajian dan kreativitas seni budaya yang mampu mengikuti perkembangan zaman dalam skala regional, nasional, dan internasional, melalui kelangsungan operasi, transformasi, dan percepatan transformasi. Strategi pencapaian ini mencakup pengembangan organisasi yang terfokus kepada pengembangan kelompok keilmuan (KK), pengembangan sumberdaya manusia, sarana dan prasarana serta strategi mendapatkan pendanaan bagi tercapainya sasaran yang telah dicanangkan. Tahapan pencapaian program pembelajaran akan selalu disinkronkan dengan tuntutan KKNI dan SKKNI agar lulusan Program Studi Televisi dan Film mampu menghadapi tantangan zaman dan kebutuhan pasar dunia kerja bidang perfileman dan pertelevisian.